Ada banyak tempat untuk makan dan minum di sepanjang Seminyak, Bali. Kini kita bisa mendapatkan pilihan terbaru untuk menikmati hari-hari di Bali. The Pontiac Stardust, bar ternama di Hong Kong membuka cabangnya di Bali. The Pontiac Stardust menempati ranking 32 dalam daftar 50 bar terbaik se-Asia. Bar ini juga memiliki mixologist ternama yaitu Beckaly Frans. Ia adalah perempuan mixologist pertama yang memenangkan 42 Below Cocktail World Cup.
The Bar | Photo: Reza Syathir/Cultura
The Pontiac Stardust menghadirkan suasana Palm Springs tahun 1950-an dengan interior bergaya klasik yang menyejukkan mata. Furniture yang didominasi kayu menambah kesan klasik dan eksotis serta mampu menampilkan kesan elegan yang memiliki nilai artistik dan nuansa alami nan sejuk. Kayu adalah isolator alami dan sangat efektif dalam mengisolasi dingin dan panas, jadi berada di The Pontiac Stardust kita bisa minum-minum sambil menikmati suasana Seminyak dengan nyaman.
Photo: Reza Syathir/Cultura
The Pontiac Stardust juga memiliki keunikan lain. Di bagian dalam kita akan menemukan ruangan khusus untuk party. Uniknya ruangan ini tidak seperti club-club pada umumnya, justru terlihat seperti office space modern yang tetap didominasi nuansa kayu dengan barang-barang vintage yang menghiasi setiap sudut. Grafiti pada temboknya juga sangat artistik dan pastinya vintage, seakan berada dalam sebuah galeri seni.
The Hobnail | The Pontiac Stardust
Ada beragam pilihan minuman yang dapat kita nikmati. Misalnya Nusa Cana Rum, Dry Vermouth, Maraschino, Butterfly Kiss, dan The Hobnail. The Hobnail #2 sendiri sangat unik karena memadukan cita rasa house blend Irlandia dan Scotch Wiskey beserta sirup rempah berupa jahe atau kunyit. Drambui, Angostura, lemon, dan minyak jeruk. Paduan yang unik sekaligus lezat.
Mega Mojito | The Pontiac Stardust
Tak semua minuman harus dinikmati sendirian, pesan saja Mega Mojito karena porsinya memang untuk diminum bersama. Terdiri dari rum, mint, jeruk nipis, Angostura, dan soda. Seluruh minuman kreatif hasil keahlian tangan mixologist ini bersanding dengan berbagai minuman klasik, bir, dan wine. Tinggal pilih saja ingin yang out of the box atau sesuatu yang sudah familiar di lidah. Seluruhnya dapat dinikmati bersama burger, dog, dan pizza. Menu makanan yang dipilih adalah comfort food sehingga pengunjung tidak kesulitan menentukan pilihan. Saat berkunjung kami juga mencoba Espresso Martini (Rp 150,000), bagian dari menu Stardust Classics yang segar ditemani dengan Fries (Rp 40,000) dan membuat sore semakin menyenangkan.
Burger ala Pontiac Stardust disajikan dengan daging, cheddar merah, bawang merah, dan selai tomat ini mungkin bukan menu yang luar biasa inovatif dan tak banyak berbeda dengan burger ala restoran fast food. Namun di situlah nilai plusnya. Kita dapat menikmati burger ala restoran fast food dengan rasa lebih legit. Sederhana tapi enak. Pemilihan bahan-bahan dasar seperti ini cenderung mudah diterima mulut semua orang sehingga tak ada yang menolak untuk menikmatinya.
Photo: Reza Syathir/Cultura
Sebagai sebuah bar cocktail yang progresif, The Pontiac Stardust akan memberi warna sendiri bagi kunjungan kita ke Bali. Selain minuman dan makanan yang enak, jangan lupakan suasan ala Palm Spring yang ditawarkan. Sedikit vintage sekaligus modern. Baik indoor maupun outdoor sama-sama nyaman karena nuasa kayu yang alami. Poin lebihnya adalah grafiti yang benar-benar mampu mencuri perhatian. The Pontiac Stardust memiliki happy hour sejak pukul 4.30 hingga 7.30 malam.
Photo: Reza Syathir/Cultura
Kami rekomendasikan The Pontiac Stardust bagi para penikmat cocktails berkelas dengan suasana vintage sambil memandangi crowd jalanan Seminyak dan menikmati musik bersama teman-teman.
The Pontiac Stardust
Jalan Taman Ganesha No. 9
Petitenget, Seminyak, Bali
Open Daily from 4.30PM – 2.00AM
Food/Drink 8/10
Atmosphere 8/10
Service 7/10
