Connect with us
The Farewell Review
The Farewell

Film

The Farewell Review: Tradisi Keluarga Cina Melindungi Orang Tua

Drama keluarga yang akan membuat kita tertawa dan menangis.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“The Farewell” merupakan film drama keluarga yang disutradarai oleh Lulu Wang dan dibintangi oleh Awkwafina. Film ini diadaptasi dari kisah nyata sang sutradara yang memeluk etnis Cina, dimana memiliki tradisi khusus ketika sedang menghadapi orang tua yang didiagnosis penyakit mematikan.

Awkwafina berperan sebagai Billi, seorang wanita dari keluarga Cina yang pindah ke Amerika saat usianya baru 6 tahun. Meski terpisah jarak yang jauh, Billi tetap dekat dengan sang nenek yang masih tinggal di Cina.

Hingga suatu hari Billi menerima kabar bahwa neneknya telah didiagnosis kanker dan tidak memiliki banyak waktu lagi. Dalam tradisi keluarga Cina, keluarga harus menyembunyikan kenyataan tersebut dari orang tua yang sedang mengidap kanker. Mereka percaya bahwa bukan penyakit yang membunuh mereka, namun rasa takut jika mengetahui kebenaran. Billi yang sudah terlalu lama tinggal di negeri Barat, merasakan pertentangan batin dengan tradisi ketimuran ini.

Drama Keluarga dengan Kisah yang Otentik, Menghibur, dan Menyentuh

Karena diangkat dari kisah nyata sutradara yang bersangkutan dan tradisi yang benar-benar ada, “The Farewell” memiliki kisah yang otentik dan informatif. Bagi kita penonton yang bukan etnis Cina, kita akan mendapatkan pengetahuan baru tentang tradisi keluarga Cina yang ternyata bersifat ‘saklek’ dan memiliki makna penting bagi mereka.

Tradisi semacam ini akan mengingatkan kita pada beberapa aturan tak tertulis dari kita yang masih hidup dalam budaya ketimuran. Misalnya saja salah satu kepercayaan Jawa dimana seorang adik ada baiknya tidak menikah duluan sebelum kakaknya. Masih banyak lagi tradisi-tradisi serupa dalam budaya kita yang kurang lebih seperti itu.

Topik ini dibawakan dalam alur cerita yang rapi dan elegan. Sebagian besar dialog memiliki makna dan pesan yang tidak bisa kita lewatkan. Mulai dari interaksi yang hangat, maupun dialog berselisih yang intense.

Tak selalu membuat kita terharu dan sedih, sentuhan komedi disematkan dengan sangat mulus dan natural. Membuat ritme emosi dalam film ini terasa lebih bervariasi dan tidak membosankan.

The Farewell Review

Courtesy of Sundance Institute | Photo by Big Beach

 

Penampilan Akting Terbaik Dari Awkwafina

Nama Awkwafina mulai populer setelah menampilan kocaknya dalam film “Crazy Rich Asian”. Sebelumnya ia juga selalu bermain dalam film-film komedi seperti “Neighbourhood 2: Sorority Rising” dan “Ocean’s 8”.

“The Farewell” merupakan penampilan pertama bagi Awkwafina untuk menunjukan bakat aktingnya yang lebih emosional dan berkualitas. Film ini bisa menjadi langkah awal bagi aktris 31 tahun ini untuk lebih mengeksplorasi seni peran dalam berbagai genre.

Awkwafina dan Zhao Shuzen yang berperan sebagai Nai Nai berhasil menciptakan chemistry yang hangat antara nenek dan cucu kesayangannya. Setiap scene di antara mereka berdua selalu menghadirkan senyum, tawa, hingga haru bagi kita sebagai penonton.

Kesuksesan akting Awkwafina dalam film “The Farewell” telah terbukti dengan penghargaan Best Actress dalam ajang penghargaan Golden Globe 2020 kemarin.

Eksekusi Visual yang Dramatis dan Artistik

Salah satu unsur yang mendukung kemasan elegan dari film “The Farewell” adalah sinematografinya yang juara. Filter film didominasi dengan warna lembut sekaligus tajam dengan komposisi yang menciptakan suasana kelam namun hangat.

Penampakan frame landscape statis yang lebar juga sering ditampilkan dalam visual film ini. Terutama pada adegan-adegan emosional secara visual tanpa dialog.

Kita juga akan disuguhkan warna-warna neon kota Cina pada malam hari yang kontras dan indah.

Beberapa adegan juga memiliki variasi sinematografi seperti putaran cepat hingga slow motion pada beberapa adegan sunyi lainnya. Beberapa dari adegan ini terkesan mengulur waktu, namun dijamin kita tak akan terlalu mempermasalahkan hal itu karena eksekusinya yang artistik.

The Farewell (2019) merupakan film dengan tema otentik yang dibawakan dengan kemasan elegan. Film ini memiliki topik yang jelas, dialog ringan namun berbobot, serta kualitas akting dan visual yang juara. Kita dapat menerima banyak pelajaran kebudayaan dan nilai-nilai keluarga ketimuran yang pantas kita pertahankan.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect