Connect with us
Shame Review
Photo via IMDb

Film

Shame Review: Pria Mapan yang Kecanduan Seks

Brandon menyembunyikan rahasia kelam yang hampir menghancurkannya karena kecanduan seksnya sudah di luar kendali.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Shame adalah film drama dari Inggris pada 2011 yang disutradarai Steve McQueen dan ditulis oleh Abi Morgan. Dibintangi oleh Michael Fassbender dan Carey Mulligan. Adegan eksplisit film ini adalah menceritakan seorang pria kecanduan seksual. Bisa dilihat dari 10 menit pertama film ini yang secara efektif memperkenalkan Brandon Sullivan kecanduan seks dan hubungannya dengan kemanusiaan.

Di awal film, kita akan melihat Brandon berbaring telanjang di tempat tidur dengan selimut menutupi area pribadinya. Ia berbaring tanpa bergerak, hanya menatap langit-langit. Nafas keluar dan masuk seolah ia tahu bahwa hari ini akan menjadi hari yang panjang. Brandon tidak memikirkan pekerjaan. Ia hanya memikirkan satu hal saja, yaitu seks.

Review Shame

Shame (2011)

Brandon adalah bujangan eksekutif yang tinggal di apartemen di New York City. Ia adalah seseorang yang sangat privat dan terlihat menjalani kehidupan yang sangat baik. Tapi ia menyembunyikan rahasia kelam yang hampir menghancurkannya karena kecanduan seksnya sudah di luar kendali. Brandon sering berhubungan seks dengan pelacur dan melakukan beberapa kali masturbasi dalam sehari.

Bahkan di tempat kerja, pikiran seksualnya berkeliaran kepada pada rekan kerja maupun yang dilihat pada komputernya. Brandon pun tidak terlalu menyukai pernikahan karena hubungannya pun tidak pernah lebih dari empat bulan. Suatu hari, ia terkejut atas kedatangan saudara perempuannya yang bernama Sissy. Ia adalah seorang penyanyi yang kebetulan ada pekerjaan di New York.

Kemudian Sissy meminta untuk tinggal beberapa lama lagi di apartemen Brandon. Tapi Brandon merasa terusik dengan kehadiran Sissy. Sebab Sissy menemukan laptop milik Brandon penuh dengan pornografi. Sissy juga melihat Brandon sedang masturbasi di kamar mandi. Hal yang paling membuat Brandon muak adalah Sissy melakukan hubungan seks dengan bosnya di apartemen miliknya.

Shame

Photo via IMDb

Hal itu menjadikan salah satu alasan Brandon mengusir Sissy. Sampai pada akhirnya pertengkaran mereka mengakibatkan Sissy bunuh diri. Mungkin banyak yang merasa film ini begitu buruk karena tidak memiliki esensi. Wajar, karena film ini bersifat subjektif. Sebab Shame tidak punya banyak dialog karena emosi-emosinya mampu disampaikan dengan ekspresi wajah.

Penampilan Fassbender dan Mulligan-lah yang memberikan kekuatan itu pada film ini. Keputusasaan dan permusuhan yang disampaikan melalui tindakan seks memang membuat film sulit ditonton. Tapi penampilan mereka jugalah yang membuat Fassbender dipuji oleh banyak kritikus film. Penampilannya begitu brilian dan ganas.

Ia memiliki semuanya, yaitu fisik maupun artikulasi vokal yang hebat. Performanya yang memukau membuatnya membenamkan diri sendiri sehingga membuat penonton seolah ingin mengusir iblis yang menghancurkannya secara kompulsif. Apa yang benar-benar mengesalkan tentang kencan seorang Brandon adalah kesuraman.

Di sisi lain, ada keengganan untuk mendramatisasi keintiman erotis sehingga film ini begitu luar biasa. Tidak lepas dari sedikitnya reaksi yang tak henti-hentinya memakan waktu yang difilmkan dengan elegan. Ada kenikmatan visual yang dapat mengkomunikasikan penderitaan eksistensial.

Sinematografi yang efektif dan editing ada dalam film ini. Siapapun yang menyukai film halus namun dibuat dengan indah, maka harus menonton film Shame.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect