Connect with us
selena gomez rare
Photo by Ashley Osborn/Billboard

Music

Selena Gomez: Rare Album Review

Selena Gomez menghadirkan sisi lebih baik secara musikalitas bila dibandingkan dengan Revival.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Sejak meluncurkan “Lose You to Love Me” sebagai pre-release single, album ketiga Selena Gomez semakin ditunggu-tunggu. Tak hanya karena jeda 5 tahun sejak sang diva meluncurkan Revival, sebagai album solo kedua. Serta tentunya juga bukan hanya karena “tea” yang siap disajikan oleh Selena, seperti misalnya kisah cinta lama yang diungkap kembali melalui “Lose You to Love Me”.

Album ketiga, yang akhirnya diketahui berjudul Rare dan diluncurkan pada 10 Januari kemarin digadang-gadang akan membawa perubahan untuk Selena Gomez. Pergeseran image, proses kreatif dalam bermusik, sampai tema dan juga sorotan yang ingin diambil melalui album ini. Rare semakin membuat pendengar musik tak sabar setelah terungkap digarap Selena bersama sederet produser ternama. Mulai dari Finneas, duo produser dari Swedia Mattman & Robin, Simon Says, Sean Douglas, sampai Marshmello. Beberapa diantaranya, sempat bekerjasama merangkai album Revival milik mantan Disney Star.

“Lose You to Love Me” menjadi single pertama yang dirilis dari album ini, dan untuk pertama kalinya membawa Selena ke peringkat pertama di Billboard Chart. Track ini sendiri, tak perlu diragukan: sangat solid. Selena sukses mengambil range vokal yang tepat untuk suaranya. Satu hal yang sebelumnya sulit dicapai oleh sang penyanyi di album Revival atau pun di single Bad Liars. Selain itu, lirik yang ditulis Selena bersama Julia Michaels juga menjadi daya tarik tersendiri.

Selena Gomez: Rare Album Review

Selena Gomez – Rare

Beranjak pada track lain, “Vulnerable” juga menjadi contoh berikutnya dimana Selena semakin mengenali “batas” kemampuan dari vokalnya. Sang penyanyi tak lagi memaksa dengan nada-nada tinggi. Melainkan membawakan track tersebut dengan gaya berbisik dan bahkan sedikit menggumam. Vokalisasi di lagu ini pun seakan menggambarkan betapa vulnerable seorang Selena Gomez. Bagian lirik “If I let you cross my finish line, then would you wanna make it?” yang disusul dengan gumaman serta bisikan pun digarap dengan sangat apik.

Setelah dua track dengan vokalisasi sangat baik dari Selena, “Ring” hadir dengan gaya du jour. Lagu ini seakan menjadi perpaduan antara “Havana” dan “Smooth” dengan tambahan beat yang menjadikannya justru masuk dalam daftar lagu-yang-cukup-diputar-satu-kali. “Fun” menjadi track lain yang sangat dekat untuk masuk ke dalam daftar yang sama. Mengingat Selena seakan menjadikan track satu ini sebagai versi kedua dari “Bad Liar”. Satu track lain yang mungkin tak akan cukup menyenangkan diputar berulang kali dari album ini, adalah “Cut You Off”.

“Cut You Off” memiliki lirik yang kuat. Berkat kerjasama manis antara Selena dengan David Pramik, Liza Owen, dan Chloe Angelides. Sayangnya musik downtempo funk serta yoo-oo-oo pada chorus menurunkan sisi playable dari track ini.

Selena Gomez menjadi produser eksklusif untuk album ini. Meski sang penyanyi bergandengan tangan dengan seabrek produser lain dalam menggarap 13 track untuk Rare. Begitu juga dengan lirik yang ditulis. Nyaris semuanya merupakan tumpahan pengalaman pribadi – seperti yang diklaim Selena dalam sederet wawancara, sampai luapan perasaannya. Hanya saja, beberapa track justru seakan kehilangan identitas seorang Selena. Track seperti “People You Know,” “Kinda Crazy,” dan “Crowded Room” justru seolah bisa dinyanyikan oleh penyanyi siapa saja. Terlebih di “Crowded Room”, Selena menggandeng rapper 6LACK yang justru terdengar sangat dipaksakan.

Di track “A Sweeter Place,” Selena kembali membawa dirinya ke dalam penulisan lagu. Lirik “Holding hands with the darkness and knowing my heart is allowed” misalnya, dibawakan dengan begitu penuh perasaan. Hingga pendengar seolah bisa ikut merasakan sisi cheesy dan juga lemah. Begitu juga lirik pada chorus: “Is there a place where I can hide away/Red lips, French kiss my worries all away/There must be a sweeter place/We can sugarcoat the taste.”

Secara keseluruhan album ini memiliki beberapa track solid. Meski separuh lain seakan terpecah dari badan Rare itu sendiri. Selena Gomez menghadirkan sisi lebih baik secara musikalitas bila dibandingkan dengan Revival, yang meluncur 5 tahun lalu. Sayangnya, jeda 5 tahun untuk penggemar menantikan Rare seakan tak terbayar dengan memuaskan.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect