Connect with us
Pamungkas Solipsism
Photo via bandwagon.asia

Music

Pamungkas: Solipsism Album Review

Eksplorasi Pamungkas dalam kisah cinta yang tak selalu memiliki.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Solipsism merupakan gagasan filosofi yang meyakini bahwa hanya ada satu kesadaran dan pikiran yang ada di dunia ini; yaitu pikiran kita sendiri sebagai seorang individu. Dimana seorang manusia merasa bahwa dirinya sendiri yang nyata dan pasti. Sementara pikiran atau objek yang ada di luar pikiran dan kesadaran kita merupakan hal yang tidak dapat dipastikan atau bahkan fana.

Pamungkas menyatakan bahwa dirinya selalu merasa relevan dengan nilai filosofi satu ini. Bahkan jauh sebelum Ia debut sebagai musisi. Seringkali Ia merasa susah dipahami oleh orang lain. Ketika Ia mengungkapkan sesuatu, Pamungkas merasa orang lain tidak bisa menangkap maksudnya secara sempurna.

Melalui album “Solipsism”, Pamungkas hendak menyampaikan segala perasaan dan pengalaman pribadinya pada sebuah karya musik. Karena baginya, musik adalah bahasa universal. Tak hanya sebagai curahan hati pribadi, “Solipsism” juga bisa kita aplikasikan ke dalam diri kita, siapa tahu ada track yang serupa dengan pengalaman pribadi kita.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Pamungkas (@pamunqkas) on

Pada album ketiganya ini, Pamungkas masih memperdengarkan genre indie pop, electro pop, dengan percikan R&B yang elegan. Dibuka dengan track ‘Queen of the Hearts’ dimana penyanyi ini mengungkapkan rasa kagum pada sosok wanita. Ia juga menyakinkan bahwa sosok ini memiliki potensi dan telah memenangkan hati sang penyanyi. Dibawakan dengan aransemen musik bernuansa atmospheric dan repetitive. Layer musik ditambahkan secara bertahap, dibuka dengan electro beat yang quirky, kemudian berkembang dengan R&B beat yang lebih dalam untuk memantapkan komposisi musik.

Dilanjutkan dengan track ‘Intentions’ dengan riff gitar yang sensual, berpadu dengan ketukan drum yang pelan dan lembut. Menciptakan sebuah musik romantis slow dance moment dengan lampu biru yang romantis. Lagu ini juga memiliki lirik yang romantis, tentang ungkapan rasa cinta meski ada banyak halangan di tengah hubungan tersebut.

‘I just need to let you know/ That I just wanna love you right/ Free you so you shine your lights’

‘Deeper’ juga track romantis yang memiliki aransemen serupa dengan ‘Intentions’. Namun lebih bernuansa bahagia dan cinta yang manis. Dengan komposisi gitar electric dan piano yang mengiringi lirik penuh rayuan dan fantasi cinta yang menghangatkan. Track lainnya yang juga memiliki aransemen dan penulisan slow pop romantis adalah ‘Still Can’t Call Your Name’ dan ‘Higher Than Ever’.

Ketika seseorang yang kita cintai tak bisa menerima kita apa adanya, apa yang kita inginkan selanjutnya? Pamungkas menyatakan bahwa Ia ingin berteman dengan pujaan hatinya dalam track ‘Be My Friend’. Terlebih dari keinginan untuk menjadi lebih dari sekedar teman, keinginan untuk bisa diterima sebagai diri sendiri ternyata tetap menjadi prioritas. Yang penting bisa tetap bersama meski hanya sebagai teman.

Tak hanya tentang cinta, Pamungkas juga menulis beberapa lagu tentang refleksi diri dengan pesan-pesan yang memotivasi. Seperti pada track ‘Riding the Wave’ dan ‘Live Forever’ yang terinspirasi dari lagu Oasis yang berjudul serupa. Namun ‘Live Forever’ versi Pamungkas memiliki aransemen musik original dengan genre pop dengan sentuhan alternative. ‘Be Okay Again Today’ hendak memberikan kita dukungan dalam menghadapi kesulitan. Dimana terkadang kita terpengaruh dengan omongan negatif orang lain. Dukungan tersebut dibawakan dengan iringan gitar akustik yang menenangkan, dibalut dengan musik electro samar-samar yang menyelimuti keseluruhan aransemen.

‘And by the way/ No one can save you but yourself/ So I hope/ Honey, you choose to be okay again today’

‘I Don’t Wanna Be Alone’ menjadi track yang memiliki aransemen kental dengan genre R&B kontemporer. Track satu ini memiliki aransemen paling elegan dan menarik dalam album “Solipsism”. Kemudian ditutup dengan track ‘Closure’ yang sayangkan merupakan babak akhir dari perjuangan cinta Pamungkas. Bendera putih dikibarkan dalam track ballad melankolis yang menyatakan sudah menyerah untuk menaklukan pujaan hati. Bukan dengan berat hati, namun dengan semangat merelakan karena cinta tak selalu memiliki.

“Solipsism” mengandung sederet track yang relatable tentang pengembangan diri dan cinta. Pamungkas mengalami peningkatan dalam aransemen musiknya dalam album ketiga ini jika dibandingkan dengan dua album sebelumnya. Materi lirik yang disampaikan juga memiliki konsep yang jelas. Romantis, tapi tidak klise, ada banyak perspektif dan makna cinta baru yang dieksplorasi dalam album ini. “Solipsism” merupakan album terbaik Pamungkas sejauh ini.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect