Connect with us
Oepangat: Megara The Trilogy EP Review

Music

Oepangat: Megara The Trilogy EP Review

Mengangkat isu social judgment dan rejection melalui musik R&B Hip hop.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Oepangat adalah seorang singer/rapper, DJ, dan produser asal Jakarta yang baru saja merilis Megara: The Trilogy EP (20/06). Dalam project musik ini, Oepangat memproduksi musik bersama kolektifnya, Class Cancelled Collective.

EP yang berisi 3 track ini merupakan bukti bahwa seseorang tidak selalu berpatok pada satu persona atau profesi dalam kehidupannya. Dioputra Ilham Oepangat sendiri adalah seorang pengacara muda yang bekerja di sebuah firma hukum di Jakarta. Tak hanya Oepangat, featured artists yang tergabung dalam project ini juga merupakan pekerja bidang profesional.

Oepangat Megara EP

Oepangat – Megara: The Trilogy

Konsep “Kehidupan Ganda” tersebut pun dijadikan referensi materi penulisan setiap lagu dalam Megara: The Trilogy EP. Setiap lagu mempunyai dua tipe instrumen, yaitu analogue, stereo recorded instruments yang digabungkan dengan instrumen elektronik seperti synthesizer.

Oepangat pun mengulas topik yang sangat bertolak belakang dari kehidupan kesehariannya sebagai praktisi hukum melalui penulisan lirik setiap track. Lagu-lagu yang ditulis lebih mengarah pada isu yang tidak jauh dari kaum milenial saat ini, yaitu social judgement dan rejection (penolakan).

Track pertama, ‘GOTMEPLAYED’ feat. Valdo, Naja & Erin, merupakan track dengan nuansa gloomy dengan aransemen yang dragging dan bouncy. Komposisinya menghadirkan nuansa musik Alternatif, Psychedelic R&B dengan suara Wurlitzer yang menjadi statement dalam aransemen musiknya. Sementara vokal yang dibawakan diberi layer yang menciptakan suara breathy dan atmospheric, merupakan perpaduan yang sesuai dan pas.

‘ITSGONBEOKAY’ feat. Snatch dan Tequila Sunsets merupakan track yang menjadi kumpulan keresahan akan social judgement yang dirasakan oleh Oepangat. Lagu diracik dengan aransemen R&B, Soul, Hip-Hop yang memancarkan suasana urban dengan energi positif. Melody dan unsur suara yang diselipkan didominasi dengan pitch mayor yang menciptakan nada-nada ceria dan groovy.

“Gue mencoba untuk membuat warna lagunya secerah dan sebahagia mungkin untuk bisa gambarin bahwa apa yang orang-orang bilang tentang elo atau ide elo, cuma bercandaan lalu-lalang aja, gak usah lo dengerin dan ambil hati”, ungkap Oepangat tentang pesan apa yang ia coba sampaikan melalui track ‘ITSGONBEOKAY’.

Tak hanya memiliki aransemen musik yang groovy dan asik, lirik dalam lagu ini memadukan rap dan vokal Soul R&B yang memukau. Porsi rap yang dihadirkan memberikan unsur ‘swag’ dan Hip Hop yang kental. Sementara vokal diaplikasikan sebagai hook dan pemanis untuk memberikan statement dalam lagu ini.

Oepangat Megara EP

Oepangat

Oepangat ingin menyebarkan harapan dan dukungan melalui track ini, bahwa kita tak perlu mendengarkan omongan orang tentang impian kita yang sifatnya merendahkan. Selama kita percaya dan punya passion akan mimpi tersebut, mulai dan jalani saja.

“Soon the life you buy, they can’t afford you will be okay”

Track ketiga adalah ‘Megara’ feat. Saniaa dan Nicholas Glenn. Lagu ini memiliki “rumus” aransemen yang cukup serupa dengan track ‘ITSGONABEOKAY’; memadukan rap dan vokal Soul R&B. Beat yang diracik memiliki nuansa Deep House ala lounge music yang groovy dan cozy. Vokal yang dihadirkan sangat kental dengan nuansa Soul dengan liukan nada, mengimbangi aransemen musik yang lebih repetitive.

Lagu ini mengandung lirik tentang konflik dan debat yang seringkali terjadi dalam hubungan asmara. Ketika kita hendak mengajak pasangan untuk kompromi, namun sifat keras kepala pasangan malah bikin kita frustasi.

“Heart stops beating like a broken daytona, thought it’s reciprocal”

Dari ketiga track dalam “Megara: The Trilogy EP”, ‘ITSGONBEOKAY’ merupakan track yang paling catchy dan lebih relevan dengan segmentasi pendengar yang lebih luas. Baik pesan yang dimuat dalam lirik hingga aransemen musiknya, track ini memiliki vibe yang asik dan berdampak. Oepangat berhasil meracik lagu yang memang diharapkan mampu ditangkap pesannya oleh generasi milenial dalam menghadapi social judgment.

Sementara track ‘GOTMEPLAYED’ dan ‘Megara’ lebih terdengar idealis dan eksperimental, terutama track ‘GOTMEPLAYED’. Materi yang diaplikasikan pada track ini pun memang memiliki makna yang lebih personal bagi Oepangat.

Secara keseluruhan, “Megara: The Trilogy EP” merupakan rangkuman dari potret kehidupan masyarakat urban masa kini. Mulai dari isu yang bersifat eksternal dimana kita hidup dalam era yang selalu “ribut” soal pekerjaan, karir, dan mimpi. Hingga masalah percintaan yang tak pernah ada habisnya.

Kedua materi ini dimanifestasikan dalam konsep lirik dan aransemen musik. Mendengarkan EP ini akan membuat kita membayangkan suasana kantor di kala senja yang mulai tenang dengan segala kelelahannya, hingga perjalanan pulang ditemani lampu kota Jakarta dengan angan dan kegalauan akan cinta.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect