Connect with us
Mortal 2020
Photo: Roman Osin

Film

Mortal Review: Seorang Dewa Dilahirkan Kembali

Kisah Thor akhirnya diklaim kembali oleh Norwegia dalam sebuah film misteri berdasarkan mitologi Norse.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Dewa petir Thor semakin dikenal namanya sejak karakter yang diadaptasi ke dalam komik Marvel tersebut muncul di layar lebar dan dibintangi oleh Chris Hemsworth. Setelah sekian lama mendiam di Hollywood di bawah karisma seorang aktor Australia, Thor akhirnya kembali ke tanah air mitologi Norse, Norwegia.

Dibuka dengan belasan menit adegan tanpa satu dialog pun, penonton lambat laun diperkenalkan oleh sosok Eric yang terlihat seperti gelandangan dengan luka bakar memenuhi sekujur tubuhnya. Setelah suatu insiden pembunuhan, sang pria keturunan Amerika-Norwegia tersebut akhirnya ditangkap polisi. Namun, semakin lama Eric menunjukkan kekuatannya yang semakin tidak dapat dikendalikan. Dianggap sebagai kemunculan Dewa Thor di Bumi, Eric berusaha untuk mencari tahu kenapa dan bagaimana Ia bisa mencapai titik ini dengan bantuan Christine, seorang psikolog.

Mortal Review

Mortal (2020)

Norwegia adalah tempat yang indah. Kota-kota besar di Norwegia tertata rapih dan terlihat menenangkan dengan minimnya penduduk di sana, ditambah lagi dengan kota-kota kecil yang memiliki pemandangan pegunungan dan hutan-hutan yang lebat. Sutradara André Øvredal dan sinematografer Roman Osin berhasil menangkap keindahan tersebut.

Dalam beberapa sekuens, keindahan Norwegia sedikit membuat bertanya-tanya apakah rerumputan dan bukit-bukit luas di tengah udara dingin ini yang membuat Norwegia menjadi tempat paling tepat sebagai asal mitos Dewa-Dewa Norse? Entah kenapa, pemandangan yang terlihat dingin dan abu-abu ini justru terasa sangat tepat untuk menggambarkan hunian Dewa.

Tidak jauh berbeda dengan kisah Thor Marvel, yang memang dibuat berdasarkan mitologi Norse, Mortal juga dibuat berdasarkan mitologi tersebut. Akan tetapi, sang sutradara memasukkan unsur-unsur mitologi yang lebih kental di dalamnya. Alasan mengapa Eric berubah menjadi Thor, bagaimana, dan segala pertanyaan lainnya dibuat sesuai mitologi dan kepercayaan yang ada di Norwegia. Untuk para pecinta mitologi Norse, kemungkinan besar referensi-referensi yang dibuat dalam film ini akan cukup memuaskan.

Mortal

Signature Entertainment

Meski begitu, harus diakui bahwa Mortal tidak sepenuhnya kokoh di segala aspek. Meski memiliki hubungan antarkarakter yang cukup dinamis, beberapa pilihan atau tindakan para karakter seringkali terlihat hanya untuk mendorong plot ke arah yang diinginkan. Alih-alih membiarkan para karakter untuk menorehkan cerita mereka masing-masing, Mortal sepertinya justru kesulitan untuk menentukan latar belakang karakter mana yang ingin diperlihatkan sehingga hasilnya hanya setengah-setengah. Padahal, perkembangan karakter dalam film ini akan sangat menjanjikan apabila mereka sudah menyuguhkan pondasi latar belakang yang kuat.

Untungnya, Nat Wolff hadir untuk menambal kelemahan tersebut. Sang aktor pertama kali mulai terkenal namanya berkat film The Fault in Our Stars (2014) dan Paper Towns (2015). Dengan notabene penggemar pecinta film romansa, Nat Wolff menunjukkan performa yang jauh lebih rumit daripada seorang lelaki remaja yang jatuh cinta.

Mortal memang menunjukkan kisah cinta antara Eric dengan Christine, tetapi karakter Eric memiliki emosi yang lebih dinamis. Salah satu adegan yang sangat mengesankan adalah ketika Eric mengalami panic attack di dalam mobil. Meski terdengar sangat konyol–Thor terkena panic attack akibat melihat polisi–Nat Wolff justru menyuguhkan sisi karakter yang jauh lebih rumit dibanding hanya sebagai seorang Dewa Petir. Ia menunjukkan bagaimana perubahan dari seorang manusia biasa menjadi seorang Dewa dapat menyebabkan trauma besar untuk sang karakter.

Mortal sangat tepat untuk disaksikan sebagai tontonan ringan dengan berbagai macam genre (laga, drama, misteri, romansa) di dalamnya yang berkesinambungan secara dinamis. Meski akhir film ini rasanya terlalu menggantung, tetapi akhir tersebut juga yang mungkin dapat menjanjikan film sekuel di masa yang akan datang.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect