Connect with us
Mogwai Rock Action
Photo: Neale Smith

Music

Mogwai: Rock Action Album Preview

Album Rock Action menunjukan bahwa Mogwai telah menguasai gaya rock dan balada.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

“Rock Action” adalah album ketiga band post-rock Skotlandia, Mogwai. Album ini diproduseri David Fridmann dari Mercury Rev di New York. “Rock Action” membawa serta beberapa perubahan pada sound Mogwai yang nantinya terus mereka kembangkan, termasuk penggunaan instrumen elektronik.

Meskipun dalam banyak hal struktur lagu-lagu di album ini tetap khas, tapi beberapa dinamika yang kontras telah mengurangi sedikit kekhasannya. Banyak lagu dalam “Rock Action” lebih fokus kepada tekstur daripada strukturnya. Untuk pertama kalinya juga Mogwai menggunakan synthesizer pada album mereka.

Hal itu memperluas warna pada lagu-lagunya. Memang nada dari “Rock Action” menjadi kurang gelap dari karya-karya sebelumnya, tetapi sinisme yang samar tetap dipertahankan oleh Mogwai. Seperti single berjudul ‘Dial: Revenge’ yang menonjolkan vokal dari Gruff Rhys dari Super Furry Animals.

Mogwai mencoba memanfaatkan vokal Rhys sebagai emotif yang samar. Tetapi penekanan umum pada vokalnya menambah keaslian album ini tentang perasaan yang emosional. Konon, lagu ini terinspirasi dari layar yang berkedip di telepon umum. Tapi dalam bahasa Britania Raya, Dial dilafalkan ‘Dee-al’ yang artinya balas dendam.

Mogwai Rock Action

Mogwai – Rock Action

Secara keseluruhan, “Rock Action” menggabungkan distorsi yang meriah, dorongan dari drum dan tekstur. Terutama pada lagu pembuka yang berjudul ‘Sine Wave’. Sementara lagu berbau balada ‘Take Me Somewhere’ menampilkan pengekangan dan kesegaran album ini.

Begitu juga dari lagu berdurasi 9 menit dari ‘2 Right Make One Wrong’. Dengan lapisan senar, banjo, gitar dan vokal, terdengar seperti rock oriented dari sebuah simfoni. Sementara lagu ‘You Don’t Know Jesus’ menggunakan durasi 8 menitnya untuk menegaskan kembali bahwa Mogwai masih berada di puncak permainannya.

Album ini ditutup oleh ‘Secret Pint’ yang memperdengarkan ketenangan. Membuktikan bahwa lagu ini berada di tangan yang tepat. Ada sensasi balada yang menenangkan yang sama dengan aksi rock paling keras. Pada intinya, album ini mengunjungi dan menemukan kembali momen paling luar biasa dalam suara yang lebih tradisional.

Didukung oleh aransemen yang detail dari produksi Friedmann yang khas. Mogwai menghilangkan banyak suara dan kebisingan dari karya yang sebelumnya mendukung struktur lebih ketat. Melodi dan vokal yang lebih langsung sehingga “Rock Action” menangkap kembali kegembiraan sejak rilisan album pertama mereka.

Seperti banyak grup band yang terjebak dalam tag post-rock, Mogwai membutuhkan cara untuk memperluas istilah tanpa mengubah suara mereka sepenuhnya. Album “Rock Action” menunjukan bahwa Mogwai telah menguasai gaya rock dan balada. Tidak ada lagi yang bisa mensinopsi Mogwai selain dari liriknya.

Album ketiga Mogwai ini bisa dibandingkan dengan sebuah UFO. Misterius, mengancam dan bahkan terkadang menakutkan. Tetapi pada saat yang sama, keajaiban dan keindahan yang dialami tidak bisa diabaikan atau mungkin dipahami. Dalam keadaan kemahakuasaan dengan konfigurasi mekanis yang berputar-putar dengan lembut, menyenandungkan ritme dan selanjutnya adalah sebuah ledakan.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect