Connect with us
Mark Ronson Late Night Feelings Review
Photo: Dean Chalkley

Music

Mark Ronson: Late Night Feelings Review

Album ini memadukan elemen tradisional dan klasik dari musik disko dengan sentuhan modern pada aransemen serta lirik.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Album terbaru dari produser kenamaan Mark Ronson sudah dinanti-nanti sejak akhir tahun lalu. Tepatnya saat musisi asal Inggris ini menggandeng Miley Cyrus dan merilis mega hits “Nothing Breaks Like a Heart” pada November 2018. Track ini sendiri, yang disebut sebagai single pertama untuk album terbaru Ronson nantinya, mendapatkan total 250 juta lebih streaming di Spotify. Setelah itu berturut-turut, single demi single dari album Late Night Feelings dirilis.

Title track untuk album ini, “Late Night Feelings” featuring Lykke Li dirilis bersamaan dengan pre-order album di pertengahan April. Disusul dengan “Don’t Leave Me Lonely” dan “Find U Again” featuring Camila Cabello yang meluncur pada bulan Mei. Single terakhir yang meluncur dari album ini adalah “Pieces of Us” featuring King Princess, yang dirilis 17 Juni kemarin. Selang 4 hari dari album Late Night Feelings resmi diedarkan di pasaran.

Sayangnya, 4 single lanjutan yang dirilis tak menyamai, bahkan sama sekali tak mendekati raihan “Nothing Breaks Like a Heart”. “Find U Again” yang merupakan single kedua dengan hasil terbaik berikutnya, hanya mendapatkan sekitar 5 juta streams di Spotify setelah dirilis. Jelas, album ini di atas kertas (dan di-chart) tidak memenuhi harapan dari label RCA dan Sony.

Nama Mark Ronson memang seakan erat dengan one hits wonder. Setelah mega hits “Uptown Funk” pada 2015 lalu, sederet proyek dari produser ini tak mendapatkan hasil yang sama memuaskan. Walau harus diakui, memperoleh super mega hits seperti “Uptown Funk” yang merupakan salah satu best-selling singles sepanjang masa, tak akan mudah. Waktu yang cukup panjang yang diberikan Sony untuk memproduksi album ini pun tak bisa dipungkiri menjadi harapan untuk adanya mega hits berikutnya. Terlebih lagi dengan sederet nama musisi serta penyanyi papan atas yang digandeng Ronson.

Late Night Feelings boleh jadi tak memenuhi harapan Sony, untuk menciptakan hits berikutnya bagi Ronson (selain “Nothing Breaks Like a Heart”, yang dirilis 7 bulan sebelum peluncuran album. Talks about losing a momentum). Namun untungnya, Late Night Feelings sama sekali tak mengecewakan secara musikalitas.

Mengusung genre sad-bangers (yang disebutkan oleh Ronson sendiri di berbagai interview), album dengan total 13 track ini merupakan luapan perasaan, kesedihan, rasa putus asa, rindu, sampai patah hati yang tak terbendung dalam balutan dance beat dan club bangers. “Don’t Leave Me Lonely” yang merupakan kolaborasi dengan Yebba merupakan salah satu track yang layak mendapatkan highlight tersendiri. Salah satunya karena sentuhan reggeaton yang menjadikan track keenam ini sentuhan segar.

Di sisi lain, track “Find U Again” dan “Pieces of Us”, yang dibawakan bersama Camila Cabello serta King Princess justru memiliki elemen yacht pop. Selingan apik untuk beat Ronson yang didominasi oleh R&B serta hip-hop.

13 track di album ini memiliki sumbangsih dari para penyanyi perempuan. Masing-masing dengan kemampuan vokal serta warna suara yang berbeda. Tanpa menghilangkan credit untuk Ronson, mendengarkan seluruh track di album Late Night Feelings seakan memutar kompilasi hits track terbaik dari vokalis seperti Cabello, Yabba, King Princess, Alicia Keys, Lykke Li, Diana Gordon, Miley Cyrus dan lain-lain. Album kompilasi dengan benang merah musik yang sepertinya sudah menjadi sebuah signature dari Mark Ronson.

Album Late Night Feelings memadukan elemen tradisional dan klasik dari musik disko (hip-hop, club bangers beat, R&B, reggeaton) dengan sentuhan modern pada aransemen serta lirik. Jangan lupa, Ronson sepertinya benar-benar serius dengan tema sad bangers yang menjadikan nyaris semua lirik di album ini akan membuat pendengarnya menangis… in the club.

Mencari kekurangan dari album ini sepertinya terlalu kental dengan sisi mainstream. Walau ini masih dimaafkan dengan ambisi label yang berharap Ronson mendapatkan mega hits berikutnya. Meski pun begitu, kohesif dari sederet penyanyi berbeda sebagai featuring dan tetap mampu memberikan benang merah pada keseluruhan album.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect