Connect with us
lana del rey
Simone Cecchetti/Corbis via Getty Images

Music

Lana Del Rey: Norman Fucking Rockwell Album Review

Sebuah potret kehidupan Amerika yang sedang mengulangi sejarah.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Kita pastinya masih mengingat salah satu konsep album legendaris dari Green Day, “American Idiot” yang mengungkapkan gejolak budaya dan politik di Amerika Serikat kala itu. Kali ini, giliran penyanyi anti-mainstream Lana Del Rey yang menyuarakan perspektifnya mengenai Amerika melalui album “Norman Fucking Rockwell”.

Norman Rockwell, nama yang menjadi referensi judul album ini adalah seorang pelukis dan penulis. Seniman ini terkenal dengan berbagai karyanya yang selalu mengangkat tema tentang gaya hidup penduduk Amerika pada tahun 1940-an. Nama ini dianggap Lana Del Rey sebagai simbol yang tepat untuk mempresentasikan album terbarunya.

Melalui wawancaranya di Vanity Fair, Lana mengungkap “Jadi inilah mimpi Amerika, sekarang. Semacam dengan (menggunakan) tanda seru: di sini ‘lah kita berada sekarang – Norman Fucking Rockwell. Kita akan pergi ke Mars, dan (Donald) Trump adalah seorang Presiden, baiklah”. Ia juga menambahkan “Kekacauan budaya ini sangat menarik, dan aku berharap akan ada ruang di sana untuk sebuah gerakan dan semangat dibaliknya”.

Lana Del Rey Norman Fucking Rockwell Album Review

Norman Fucking Rockwell Album

Dibuka dengan track pertama berjudul “Norman Fucking Rockwell” dengan mood yang kalem dan dentingan piano namun memiliki lirik yang akan menyentak telinga, “Goddamn, man child”.

Warna musik yang sama masih dipertahankan dalam track kedua, “Mariners Apartment Complex”, yang juga dipilih sebagai single utama dari album ini. Aransemen musik memiliki nuansa atmospheric ala Lana Del Rey dengan perpaduan gitar dan piano. Terasa nuansa country dan folk yang original. Lagu ini memiliki lirik yang menunjukan sisi feminisme. Melalui wawancara di BBC Radio 1, Lana menyampaikan bahwa lagu ini terinspirasi dari kisah nyatanya dengan seorang pria yang salah mengartikan kesedihan dan kebaikannya.

Masih bertema cinta, track berikutnya adalah “Venice Bitch”. Lagu dengan durasi 9 menit lebih ini bercerita tentang kenangan bahagia antara Lana dengan seorang pria sebelum semuanya mulai memudar. Lagu ini memiliki warna musik yang akan membuat kita terhanyut dalam perjalanan psychedelic dengan nuansa soft rock yang mengandung berbagai elemen.

Lana mencurahkan kerinduannya pada industri musik Amerika lawas dalam lagu “The Greatest”. Perasaan yang mungkin juga dirasakan oleh beberapa dari kita. Lana menulis beberapa referensi dari sejarah musik mulai dari Beach Boys, peringatan rudal nuklir pada Hawaii 2018. Dan ketika Kanye West memiliki rambut pirang. Lagu ini menceritakan angan-angan nostalgia dari masa lalu.

“Norman Fucking Rockwell” merupakan karya seni dengan referensi budaya yang kental berpadu dengan tema percintaan ala penyanyi bersuara unik ini. Nuansa dari satu track ke track berikutnya tidak memiliki perubahan mood yang signifikan. Cocok untuk kita yang menyukai album dengan lagu-lagu yang serupa di dalamnya. Mulai dari lagu “Fuck it i love you”, “Love Song”, sampai “California”, tempo dan aransemen musik didominasi dengan piano dan gitar.

“Doin’ Time” merupakan track kelima yang bisa jadi merupakan lagu paling up beat dan catchy untuk dinyanyikan. Lagu ini merupakan cover dari lagu lama sebuah band bernama Sublime pada tahun 1996.

Lana Del Rey menutup albumnya dengan sebuah lagu berjudul “hope is a dangerous thing for a woman like me to have-but i have it”. Lagu ini mengambil referensi dari salah satu penulis puisi terkenal di Amerika, Sylvia Path. Lagu ini memiliki lirik yang dalam, deskriptif, dan kaya. Aransemen piano yang sederhana dan minimalis pun berhasil menonjolkan lirik yang ingin disampaikan oleh Lana Del Rey.

Secara keseluruhan, “Norman Fucking Rockwell” merupakan album paling kohesif dan berkualitas dari Lana Del Rey. Berbeda dengan karya-karya sebelumnya yang memiliki tema ringan tentang cinta dan patah hati. Album kelima ini memiliki lirik dan konsep yang otentik, original, dan mengambil banyak referensi budaya dan seni Amerika yang mengandung makna filosofis. “Norman Fucking Rockwell” merupakan perspektif Lana Del Rey sebagai seorang wanita yang tinggal di Amerika dengan segala gejolak budayanya. Album ini sanggup membuat pendengar lainnya (terutama yang tinggal di Amerika) merasa relevan dengan pandangannya.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect