Connect with us
High Jack Review

Film

High Jack Review: Stoner Movie yang Penuh Slapstick

Stoner movie mungkin bukan selera semua orang.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Film Stoner adalah film bergenre komedi yang garis besar ceritanya berkaitan dengan penggunaan ganja. Ganja yang memang digunakan untuk tujuan rekreasional menjadi inspirasi utama yang mendasari jalan cerita dalam film.

Tentunya kita bisa membayangkan film ini akan sangat absurd karena orang-orangnya dalam kondisi setengah tidak sadar. Subgenre inilah yang menggambarkan isi film dari High Jack (2018).

Ayah Rakesh sangat menginginkan putranya menjadi dokter. Namun Rakesh memiliki passionnya sendiri menjadi seorang DJ. Ia ditipu dan kehabisan uang. Di saat sedang mabuk ia malah mengiyakan tawaran menjadi penyelundup narkoba.

Sampai di sini kita akan mengira ini adalah film bergenre crimes. Rakesh yang sadar akan kebodohannya menjadi paranoid. Ia takut tertangkap polisi. Sayangnya ia justru terlibat dalam masalah lebih besar. Pesawatnya dibajak.

High Jack Review

High Jack(2018)

Dialog pada sepertiga awal film cukup menarik dan mengocok perut. Kita bisa melihat bahwa penulis skenarionya berupaya mengangkat isu-isu sosial dan menyentilnya dengan cerdas. Di sini ada tokoh pria yang misoginis sekaligus anti negara tetangga, perempuan yang kesal karena dikritisi caranya mengasuh anak, hingga penumpang di kursi sebelah yang sangat menyebalkan. Karakter-karakter unik inilah yang menjadi bahan bakar komedi dalam High Jack.

Ditambah lagi perdebatan di antara pasangan Taneja yang sudah berusia lanjut sangat relatable. Khas hubungan pasutri yang benci tapi cinta. Sayangnya motif dari pembajakan pesawat ini kurang dijelaskan secara gamblang.

Mencuri emas? Atau hanya ingin membuat khawatir pemilik perusahaan? Mengapa tidak memberikan tuntutan? Ini adalah salah satu plot hole dalam High Jack. Plot hole lainnya adalah tidak dijelaskan mengapa Rakesh tak dikejar oleh bandar narkoba padahal melarikan ganja yang berkualitas.

Karena ini adalah film komedi yang absurd, jangan heran ada banyak adegan tak masuk akal. Ada pula inside jokes yang mungkin sulit dipahami penonton internasional. Selain itu, bagi orang yang tidak banyak menonton berita mungkin akan bingung ketika isu konflik dengan negara tetangga diangkat dalam dialog. Penulis skenarionya juga berupaya mengangkat topik seksisme. Sayangnya dialog dalam film ini tak selalu cerdas. Beberapa juga terdengar basi karena terlalu lazim digunakan.

Film ini mungkin kurang akrab bagi industri di Indonesia karena masalah legalitas. Akan sangat menarik bila sineas di Indonesia bisa membuat film dengan genre serupa. Bukan untuk mendukung narkoba tapi sebagai eksplorasi kreatif.

High Jack membuktikan bahwa stoner movie bisa menjanjikan dan menjadi medium untuk pembahasan isu sosial. Di luar plot hole, scene tak penting yang terlalu makan durasi, hingga akting yang tak selalu mumpuni sebenarnya High Jack sudah lebih dari cukup dalam menghibur.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect