Connect with us
Godspeed You! Black Emperor @ Roadburn Festival 2018 | via Wikimedia

Music

Godspeed You! Black Emperor: Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven

Album ini menyuguhkan kemegahan dari suara, retorika, perbedaan pendapat dan keinginan mengutuk dunia.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven adalah album kedua dari band post-rock asal Kanada, Godspeed You! Black Emperor. Dirilis sebagai album ganda pada 9 Oktober 2000 dalam bentuk vinyl oleh Constellation.

Kemudian Kranky merilisnya dalam bentuk CD pada November 2000. Album ini memiliki empat track dengan instrumental yang menyisipkan sampel suara.

Godspeed You! Black Emperor

Godspeed You! Black Emperor – Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven

Sampel suara pada album ini digunakan sebagai kiriman pesan satiris, politis maupun puitis. Karya ini terbagi dalam dua disk. Pertama, merupakan suara sempurna yang mengkristal pada slow riot.

Lalu disk kedua telah mengembangkan momen shoegazing yang berliku-liku disertai drum rock yang cadas. Pada lagu pembuka yang berjudul ‘Storm’ didominasi oleh cello dan biola yang berevolusi dengan tambahan suara dari gitar dan ketukan drum.

Lagu ini terdengar seperti kemenangan karena adanya suara terompet yang menggelegar. Efek kebisingannya sangat terasa karena celo dan biola yang bergemuruh serta jeritan gitar dalam distorsi. Sementara lagu kedua berjudul Static, ada dengung gitar yang menusuk ambient. kemudian ada tingginya frekuensi monolog dari seorang pengkhotbah pastur, “When you see the face of god”.

Lagu ini mendengarkan riff seperti heavy metal namun dalam versi lambat. Kemudian tiba-tiba dipercepat oleh suara gitar yang meraung-raung. Di bagian akhir, ada deru dari senar dan kebisingan yang begitu dalam, sehingga tidak pernah tahu kapan lagu ini akan benar-benar terhenti. Disk kedua dimulai dengan lagu berjudul ‘Sleep’ yang mengenang masa kejayaan Pulau Coney.

Sentimen lagu ini begitu netral secara politis dan religius. Melainkan tentang nostalgia untuk masa lalu yang indah. Lagu ini didominasi oleh ratapan melalui gejolak sirine yang lambat namun begitu luar biasa. Track terakhirnya, yaitu ‘Like Antennas to Heaven…’, dimulai dengan sebuah lagu seperti di daerah pegunungan yang kemudian dikonsumsi kebisingan mesin.

Kemudian paduan dengan gema, gitar dan detak lonceng di atas ambient kegelapan yang halus. Layaknya kegelapan elektronik yang mengerikan. Saat terakhir lagu ini memperdengarkan synth yang berdengung, gema gitar dan suara yang seperti terlalu dekat dengan jeritan manusia. Secara keseluruhan, rangkaian panjang dari instrumen-instrumen ini memiliki campuran bunyi yang menakjubkan.

Kemarahan dari suara perkusi yang terkandung di dalamnya bisa menggerakan suasana hati. Kemudian bergantian menghipnotis secara menawan dan mengejutkan. Album ini bisa dijadikan musik latar meskipun hanya duduk sambil memakai headphone, namun bisa menemukan segala sesuatu di dalamnya. Album “Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven” adalah inovasi nyata dengan cara yang tidak dilakukan pada album sebelumnya.

Album ini membuka berbagai suara dan pengaruh kolektif. Membiarkan pop, rock, ambient dan simfonik. Inilah mengapa “Lift Your Skinny Fists Like Antennas to Heaven” tidak bisa dituduh hanya berkhotbah kepada pendengarnya. Sebab mereka juga menyuguhkan kemegahan dari suara, retorika, perbedaan pendapat dan keinginan mengutuk dunia.

Album ini adalah karya besar yang sangat indah, masif dan ganas. Meskipun lagu-lagunya dimainkan di dalam transisi album yang cukup aneh.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect