

Selalu ada hati nurani yang menuntut kita untuk melihat manusia di balik setiap berita besar.
Stanley Kubrick menantang batas etika dan estetika melalui kisah sadis, satir, sekaligus filosofis.
Sebuah elegi gangster dari Brian De Palma yang melampaui rentetan peluru.
Potret keberanian seorang gadis muda Mongolia yang menantang tradisi leluhur dengan sahabat elang emasnya.
Pengakuan sang pembunuh.
Thriller politik yang membuktikan kekuatan jurnalisme investigatif sebagai senjata melawan penyalahgunaan kekuasaan.
Satire politik yang abadi dalam balutan animasi klasik.
Perpaduan sinema dan teater yang menghadirkan perjalanan emosional lewat lagu, tarian, dan simbolisme visual.
Sebuah anomali yang menyenangkan.
Potret megah dan tragis seorang Kaisar yang terjebak di antara tradisi dan modernitas.
Film ini mengingatkan kita bahwa kejahatan terbesar bisa saja disembunyikan oleh wajah paling biasa.
Apakah kebenaran yang diyakini secara pribadi lebih penting daripada kebenaran yang ditentukan oleh sistem?
Potret remaja, persahabatan, dan musik yang sederhana namun menghangatkan hati.
Keajaiban masih mungkin terjadi, selama ada orang yang mau berjalan jauh demi menyalakan lilin di tengah gelap.
Harga sebuah mimpi kadang dibayar mahal—dan tugas kitalah memastikan para petarung itu tidak membayar dengan hidupnya.
Menyaksikan The Big Short dan Default membuat kita sadar betapa dua industri film besar berani menatap langsung wajah krisis mereka...
Dalam perang, yang terpenting bukan siapa yang benar—melainkan siapa yang memegang kamera.
Dibungkus dalam semangat punk rock dan aroma darah kering.
Film ini menyelinap ke bawah kulit penonton, membekas bukan karena aksinya, tapi karena atmosfernya.
Komedi romantis klasik yang membuktikan bahwa cinta bisa melintasi batas status sosial dan ekspektasi publik.
Film ini tidak mencari sorotan, tetapi berhasil mencuri tangis dan keheningan yang tulus.
Perempuan “sempurna” di mata dunia yang diserang dari dalam oleh dirinya sendiri—visual dan akting yang kuat namun eksekusi tidak konsisten.
Dongeng horor gotik yang menjelma menjadi alegori kelam tentang keserakahan manusia dalam balutan visual memikat.
Kisah epik menyayat hati tentang dua aktor opera Beijing yang terjebak dalam pergolakan politik dan identitas selama lima dekade sejarah...
Puisi layar lebar tentang kehilangan dan keteguhan.
Film klasik Yasujirō Ozu yang halus namun menggetarkan, menggambarkan kesunyian batin dalam transisi generasi pascaperang.