Jika sudah pernah menonton film Submarine (2010) dan The Fundamentals of Caring (2016), pasti sosok Craig Roberts sudah tidak asing lagi. Ia mendapatkan banyak pujian dan penghargaan berkat kualitas aktingnya yang sangat baik. Perannnya sebagai Oliver Tate di dalam film Submarine bahkan masih melekat sampai saat ini.
Nampaknya, Roberts tidak hanya tertarik di dunia akting. Film debut pertamanya sebagai sutradara, yaitu Eternal Beauty baru saja dirilis pada tanggal 2 Oktober kemarin. Selain bertindak sebagai sutradara, Roberts juga menulis naskah film tersebut. Terlepas dari umurnya yang masih muda, Roberts mendapatkan banyak sekali pujian dari film pertamanya ini.
Eternal Beauty bercerita tentang kehidupan seorang penderita penyakit mental skizofrenia bernama Jane (Sally Hawkins). Jane berusaha untuk mencari arti cinta dan kehidupan sambil terus berjuang melawan penyakitnya. Film ini mampu membuat penonton melihat bagian lain dari penyakit mental, khususnya skizofrenia.
Menggambarkan Keseharian Jane Melawan Penyakit Mentalnya
Film dibuka dengan adegan Jane berjalan disekitar perumahan dengan sweater tebal dan tas tangannya. Walaupun gambar diambil dari belakang, namun kita dapat melihat kondisi Jane yang memprihatinkan. Rambutnya kusut, tubuhnya bungkuk, dan berjalanan seperti sedang kebingungan.
Kondisi kesehatan mental Jane semakin jelas saat ia berada di sebuah ruangan putih bersih bersama seorang psikiater. Jane meyakinkan psikiaternya bahwa dirinya baik-baik saja selama ini, namun ia tidak menjawab ketika psikiater tersebut bertanya apakah kondisinya membaik atau sama saja.
Jane tetap harus mengonsumsi obat setiap hari untuk membantu kondisi mentalnya, namun sebuah suara menghasut Jane untuk membuang seluruh obat-obatannya. Tanpa pertolongan obat, Jane kembali mendengar hal-hal ganjil dan berhalusinasi setiap hari. Ia percaya bahwa setiap bagian tembok rumah memiliki penghuni di dalamnya.
Sepanjang film berlangsung, penonton dapat mengetahui faktor-faktor yang memperburuk kondisi mental Jane. Faktor paling utama adalah faktor keluarga. Jane dan anggota keluarganya memiliki hubungan yang tidak harmonis, terutama dengan sang ibu (Penelope Wilton). Faktor lainnya adalah kisah cinta Jane yang terkhianati di masa lampau dan berakhir menjadi sebuah pengalaman traumatik baginya.
Melihat Sisi Lain dari Penyakit Mental
Usaha Jane dalam melawan skizofrenia dan berjuang untuk merasakan kehidupan normal merupakan tema utama dalam film ini. Ia mencoba untuk menjalin hubungan yang lebih baik dengan keluarganya. Jane juga kembali membuka hatinya untuk orang lain, walaupun tidak berakhir dengan baik.
Cerita mulai mendekati titik temu ketika akhirnya Jane menyadari bahwa menjadi orang normal itu sulit. Jane mencoba untuk berdamai dengan keadaan dan menjadikan kekurangannya sebagai kekuatan super. Salah satu hal yang membuat Jane mulai menyukai keadaannya adalah fakta bahwa seorang pengidap skizofrenia tidak pernah merasa kesepian.
Craig Roberts menggunakan beberapa aspek warna dalam film ini untuk menunjukkan perasaan Jane. Warna-warna soft dan cenderung pucat dipakai di awal film. Warna pucat menunjukkan perasaan Jane yang tidak menentu. Namun, warna biru mulai mendominasi seiring film berakhir. Roberts menjelaskan bahwa warna biru menunjukkan semangat hidup dari Jane yang mulai tumbuh.
Sama seperti pada film-film yang pernah ia bintangi sebelumnya, Sally Hawkins sangat mempesona dalam film ini. Ia mampu memerankan karakter Jane dengan sangat menjiwai. Bahkan, Hawkins sampai melakukan banyak riset dengan dokter dan psikiater demi bisa mengenal penyakit skizofrenia dengan baik, sehingga ia bisa mendalami perannya. Kemunculan David Thewlis dalam film ini juga melengkapi kisah indah, namun tragis dari Eternal Beauty.
Mungkin film ini bisa dibilang sebagai debut film Craig Roberts yang sangat sukses. Kisah yang menyentuh dan penuh akan makna membuat Eternal Beauty menjadi salah satu film yang patut untuk disaksikan di tahun 2020.
