Connect with us
Eminem: Music to Be Murdered By
Photo: Craig McDean

Music

Eminem: Music To Be Murdered By Album Review

Jauh lebih baik dari Kamikaze. Meski bukan yang terbaik dari Eminem.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Setelah Kamikaze yang dirilis pada 2018 lalu, sepertinya tak banyak yang menanti album baru dari Eminem. Sang rapper dari Detroit juga terbilang idle di industri musik selama lebih dari satu tahun. Sampai pada pekan kedua di dekade baru, Eminem meluncurkan album berikutnya. Music To Be Murdered By dirilis tanpa banyak pemberitahuan. Tak ada teaser atau sekadar rangkaian wawancara yang menyebut tentang akan adanya LP baru dari sang rapper veteran. Tanpa gaung apapun, Music To Be Murdered By dikirim untuk dinikmati pendengar.

Meski diluncurkan tanpa aba-aba, Music To Be Murdered By tetap berhasil mendapatkan tempat di chart. Album ini debut di posisi pertama Billboard 200. Prestasi yang mencatatkan nama Eminem sebagai artis pertama yang secara konsekutif debut di peringkat pertama di Amerika Serikat dengan 10 album berturut-turut. Raihan tersebut juga membawa Eminem sebagai satu dari enam artis dengan 10 album yang mencapai peringkat pertama di tangga lagu prestisius.

Eminem: Music to Be Murdered By

Music To Be Murdered By juga mencapai peringkat pertama di tangga lagu 13 negara berbeda. Lagi-lagi menjadikan Eminem sebagai artis pertama yang berhasil meraih catatan tersebut dengan 10 album yang dirilis. Rangkaian pencapaian yang seolah memastikan bahwa Eminem belum kehilangan pendengar setia.

Diterima dengan positif secara komersial, Music To Be Murdered By mendapatkan review berbeda dari berbagai kritikus. Disadur dari The Guardian, kritikus musik Alexis Petridis menyebut album ini jauh lebih “kuat” dibandingkan dengan Kamikaze. Satu pernyataan yang bisa dibilang paling tepat untuk album ini.

Kamikaze masih menjadi satu momen “kejatuhan” Eminem secara musikalitas. Music To Be Murdered By, sebenarnya tak jauh berbeda. Sang rapper masih menghadirkan teknik dengan flow serta beat yang sudah digunakan di sederet studio album sebelumnya. Topik yang diangkat sebagai lirik, beberapa memang jauh lebih baik dibandingkan dengan rapper populer saat ini. Meski untuk standar seorang legenda di hip-hop scene seperti Eminem, topik yang diangkat justru terdengar “ringan.”

“Premonition,” menjadi salah satunya. Di intro track ini, sang rapper menyinggung para penggemar atau kritikus yang menyebut dirinya terlalu jinak, dan terlalu marah di beberapa album terakhir. Tak lupa juga sindiran untuk penggemar yang seolah memaksa Eminem mengikuti tren bermusik para rapper saat ini – yang usianya separuh dari dirinya. Topik di “Premonition” tentu akan terdengar “wah” bila dibawakan oleh rapper lain. Hanya saja untuk sekelas Eminem yang sudah nyaris dua dekade di industri musik hip hop, topik ini memang terdengar jinak.

Setelah menyinggung tentang rapper-rapper muda dan tren yang mereka bawa di intro, pada track berikutnya Eminem menggandeng Young M.A. Rapper muda yang tengah bersinar saat ini. “Unaccommodating” yang dibawakan bersama sang rapper wanita secara mengejutkan memberi irama segar di album ini. Track kolaborasi pun berlanjut dengan “Godzilla”, yang dibawakan bersama Juice WRLD, “You Gon’ Learn” dengan Royce da 5’9″ dan White Gold. Serta tentunya, Ed Sheeran dan Skylar Grey yang ikut menyumbangkan suara di “Those Kinda Nights” dan “Leaving Heaven.”

Satu hal menarik dari kolaborasi Eminem dengan para rapper muda serta penyanyi kenamaan ini: sang kolaborator justru lebih bersinar. Young M.A membuat “Unaccommodating” seakan lagu miliknya, dengan Eminem sebagai featuring. Hal yang sama terjadi dengan “Godzilla”. Satu-satunya dimana Eminem tetap terdengar bersinar diantara kolaborator lain, adalah untuk “Yah Yah.”

Dibawakan bersama Royce da 5’9″, Black Thought, Q-Tip dan Denaun, “Yah Yah” menggunakan sample dari “Woo-Hah!! (Got You All In Check)”. Di lagu ini meski Q-Tip memberikan hook yang sangat bagus dan verse dari Black Thought, Eminem tetap mampu memperlihatkan bahwa lagu ini miliknya. Satu kualitas yang sayangnya tak terlihat di beberapa track kolaborasi lain.

Berbicara tentang Eminem memang tak akan lepas dari teknik rap. Walau harus diakui dalam beberapa rilisan terakhir, sang rapper lebih condong pada rap yang “sekedar” cepat. Dari pada menggunakan teknik serta ritme apik seperti di hits “Kill You” — misalnya. Beberapa track di album ini seolah mengunci statement tersebut. Track “Stepdad,” salah satunya.

“Stepdad” mengangkat tema tentang berfantasi membunuh sang ayah tiri. Tema yang menjadi sisi “terlalu marah” dari Eminem. Untuk track ini, sang rapper menggunakan hook “I, I haaaaaaate/My, my, stepdaaaaaaaad” yang seolah menjadi puncak dari penurunan kualitas bermusik Eminem. Sedangkan di “In Too Deep” dan “Farewell,” Eminem justru gagal menjadikan dua track tersebut sebagai lagu cinta nan penuh romansa.

Setelah sederet track tak memuaskan di album ini, “Darkness” yang menjadi headliner kembali hadir sebagai angin segar. “Darkness” mengangkat tema yang lebih serius dari pada membicarakan tentang kritikus, penggemar, serta percintaan yang gagal. Di lagu utama ini, Eminem mengambil sisi sebagai penembak di Las Vegas. Tema yang tentu disandingkan dengan sisi politik tentang hukum di Amerika Serikat. Dibuktikan dengan adanya pesan “help change gun laws in America” tepat di akhir video klip untuk track ini.

“Darkness” menjadi 1 di antara 20 track di Music to Be Murdered By yang benar-benar memperlihatkan sisi terbaik Eminem sebagai penulis lirik, musisi, rapper, dan artis secara keseluruhan.

Music To Be Murdered By secara keseluruhan merupakan album yang absurd. Studio album ke-11 dari Eminem ini memang lebih baik dari LP lain dari sang rapper legendaris dalam satu dekade terakhir. Meski masih jauh dari yang terbaik.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect