Connect with us
doja cat hot pink
NME

Music

Doja Cat: Hot Pink Album Review

Doja Cat seakan menjelma menjadi pop star yang lebih dari sekedar hits track tentang sapi.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Masih ingat dengan viral hit “Mooo!” tahun lalu? Kali ini Doja Cat kembali dengan album kedua, sekaligus juga full-length LP pertama setelah menjadi sensasi viral. Berbeda dengan debut album ‘Amala’ yang terdengar tak beraturan, serta proses produksi terburu-buru, ‘Hot Pink’ justru secara mengejutkan menunjukan banyak sisi dari Doja Cat. Sisi di luar hits “Mooo!”, yang mungkin bagi banyak pendengar musik tak dibayangkan sebelumnya.

Jangan salah, ‘Hot Pink’ masih berteriak – keras dan lantang – sebagai “Doja Cat!” Mulai dari sisi sensual, percaya diri, lirik sarkasme dan kata-kata seronok yang digunakan. Bahkan dalam video promosi album ini saja, Doja Cat masih tak meninggal ciri khas sarkasme dirinya dengan meminta pendengar untuk tak membeli. Di sisi lain, selain sisi kinky pop queen yang menjadi image dari Doja Cat – dan masih disertakan di album ini, ‘Hot Pink’ memiliki sentuhan soulful tersendiri. Sisi rapuh yang sama sekali tak terduga akan ditemukan di album dari seorang Doja Cat.

Nyaris semua track di album ini pun memperlihatkan sisi versatile dari segi musikalitas. Menunjukan kemampuan menyanyi serta rap yang nyaris sama berimbang. “Like That,” menjadi salah satu track pembuktian tersebut. Dibawakan bersama Gucci Mane, Doja dengan mudah beralih dari rap ke bernyanyi di bagian chorus. Elemen musik R’nB di track ini pun mengingatkan pada tembang lawas era 2000-an dari Janet Jackson. Beralih ke track berikutnya, “Rules” justru mengangkat tema yang lebih serius. Old-western bass yang digunakan Doja untuk track ini sanggup merasuk ke perasaan pendengarnya. Lirik yang ditulis bersama Dr. Luke, juga memiliki beberapa poin yang cukup membuat pendengar mengangkat alis. Salah satunya: “Play with my p*ssy, but don’t play with my emotions.” A bold, quote-able statement.

Album ‘Hot Pink’ dibuka dengan track bubbly “Cyber Sex”. Pembuka apik sebelum diteruskan ke track “Bottom Bitch,” yang memiliki sampling dari Blink-182. Track ini memperlihatkan potensi besar Doja sebagai pop star. Mulai dari tema yang diangkat dari video promosi track ini, sampai bagaimana Doja masuk ke dalam lagu dan hadir menjadi sisi baru dirinya. Duality yang sangat berjarak bila dibandingkan dengan dua track sebelumnya, “Like That” dan “Rules.”

Sisi versatile lain diperlihatkan Doja di track “Shine” yang penuh dengan auto-tune. “What’s that drippin’? No, baby, I’m not cryin’/Baby, that’s my diamonds, everything so vibrant,” dendang Doja di track ini. Tak terlalu spesial walau cukup menjadi statement sisi lain dari Doja yang berusaha dihadirkan melalui ‘Hot Pink.’ Berpindah ke lagu berikutnya, “Streets” membawa pendengar masuk ke irama ballad. Tak terlalu sulit rupanya membayangkan penyanyi yang sama di balik viral hit “Mooo!” membawakan lagu mengenai perasaan yang mendalam. “Better Than Me” pun masih tak terlalu berbeda dengan “Streets”, malah menghadirkan sisi emosional lain dengan lirik berbunyi “The best p*ssy/Comes from wifey.”

Diantara track lain di album ini, “Better Than Me” menunjukan vokal lembut dan menenangkan dari Doja; yang dibalut dengan psychedelic guitar. Lagi-lagi, sisi yang sama sekali tak terbayangkan. “Better Than Me” juga bisa dikatakan sebagai satu-satunya track yang berbicara mengenai cinta. A love song dengan sedikit rasa sakit hati serta kerapuhan. Meskipun tentu saja, Doja membungkus sisi rapuh dirinya yang diperlihatkan di “Better Than Me” dengan balutan percaya diri.

‘Hot Pink’ tanpa diduga hadir dengan kompleksitas tersendiri. Doja Cat seakan menjelma menjadi pop star yang lebih dari sekedar hits track tentang sapi. Ia pun meramu full length album pertama ini untuk memperlihatkan sisi musikalitas yang lebih mendalam.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect