Beberapa tahun terakhir Indonesia telah mengenal tren ‘Doula’. Ini adalah seorang pendamping profesional yang mengawal seorang ibu ketika akan melahirkan. Seorang Doula memberikan layanan baik dari segi fisik maupun psikologis. Meski tak harus memiliki latar belakang dunia kesehatan, umumnya Doula di Indonesia juga menggeluti profesi sebagai bidan. Kehadiran doula dipandang penting demi memberikan dukungan mental kepada ibu. Namun, bagaimana kalau pasiennya adalah orang yang akan meninggal?
International End of Life Doula Association (INELDA) berdiri pada tahun 2015 lalu. Lembaga ini menyediakan pelatihan bagi orang-orang yang ingin menjadi death doula sekaligus mempromosikan layanan tersebut kepada masyarakat. Salah satu tujuan dari layanan death doula ini tidak hanya menyiapkan sang pasien untuk bertemu dengan kematian itu sendiri tetapi juga mempersiapkan mental orang-orang terdekatnya. Cara pandang kematian itu sendiri diubah. Kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan atau tabu dibicarakaan. Ini merupakan sebuah fase alami dalam hidup dan memiliki nilai spiritual.
Seseorang yang meninggal akan diajak untuk membicarakan kematian dengan perspektif yang positif. Ia akan diajak merencanakannya; misalnya di rumah atau di rumah sakit. Pasien bisa memilih apakah ia ingin dikelilingi oleh keluarganya atau sendirian saja. Bila ia seorang yang taat, maka ia dapat memilih ritual keagamaan yang diperlukan. Layanan death doula tak terbatas sampai di situ saja. Seorang doula juga akan menemui keluarga yang telah ditinggalkan dan membacarakan rasa duka cita tersebut secara terbuka. Bahwa berduka adalah hal yang manusiawi dan harus dihadapi.
Selain INELDA ada beberapa organisasi lain yang menyediakan sertifikasi bagi death doula. Profesi ini masih jarang digeluti dan belum lazim di Asia. Namun melihat pentingnya peran seorang doula bukan tak mungkin profesi ini akan segera memasuki Indonesia dan diterima layaknya birth doula. Namun profesi ini tak selamanya mencari keuntungan belaka. Beberapa doula profesional mengaku menawarkan bantuan secara sukarela misalnya di rumah sakit atau panti jompo.
