Connect with us
Coldplay: Orphans & Arabesque Single Review
Photo: Brian Patterson/Shutterstock

Music

Coldplay: Orphans & Arabesque Single Review

Single pemanasan menjelang album terbaru Coldplay.

Coldplay akhirnya merilis dua single terbaru berjudul “Orphans” dan “Arabesque”. Kedua track ini akan masuk dalam tracklist album terbaru Coldplay yang bertajuk “Everyday Life”. Meski belum dikonfirmasi kapan tepatnya album ini akan dirilis, “Everyday Life” diprediksi oleh Hypebeast akan segera rilis pada bulan November mendatang.

“Orphans” merupakan single yang telah dirilis sekaligus dengan video klipnya. Lagu dengan aransemen musik alternatif rock yang ceria ini memiliki lirik yang sebetulnya cukup suram dan mendalam. Kali ini Coldplay menulis kisah seorang gadis Syria bernama Rosaleem yang juga disebutkan dalam lirik lagu ini. Rosaleem adalah salah satu korban dari pengeboman Damascus pada 2018 silam dalam perang dingin Syria.

Lirik menggambarkan perspektif Rosaleem dan ayahnya di surga bertemu dengan malaikat dan mengungkapkan apa yang bisa terjadi jika mereka masih hidup dan tinggal di dunia. Rosaleem harus meninggal dalam usia muda yang sebetulnya masih memiliki banyak opsi dalam kehidupannya. Lagu ini ditulis untuk menyadarkan kita akan nilai kemanusian. Bagaimana sebuah perang dapat merenggut nyawa jiwa yang sebetulnya masih memiliki kesempatan lebih di dunia.

Dengan konten yang penuh dengan ironi dan kegetiran, Coldplay membawakan lagu dengan aransemen musik yang ceria. Bunyi bom yang mengerikan dijadikan salah satu referensi lirik, ‘boom boom ka, buba deka’ sebagai hook dan pemanis dalam track ini. Musik juga masih terdengar seperti lagu-lagu dari album terakhir mereka pada 2015 silam “A Head Full Of Dream”. Dengan unsur etnik dan chord-chord yang menciptakan melodi fresh dan bright.

Single kedua adalah “Arabesque” juga tidak lepas dari lirik dengan makna mendalam tentang kemanusian. Single satu ini merupakan usaha Coldplay dalam menyebarkan kedamaian dan pada masyarakat barat yang takut dengan kaum Muslim akibat pemberitaan tentang teroris yang semakin marak. Konsep dari lagu ini adalah ‘musik menyatukan kita semua’.

Kata ‘arabesque’ sendiri merupakan sebuah genre visual art yang bergaya arabic dan seringkali digunakan di negara-negara Islam. Arabesque diterapkan pada arsitektur bangunan maupun berbagai kesenian visual dari jaman dahulu hingga sekarang.

Aransemen musik “Arabesque” merupakan perpaduan musik barat dengan rhythm Timur Tengah yang diperoleh dari instrumen gitar dan saxophone. Single ini merupakan promosi dari konsep album “Everyday Life” yang menganut konsep Arabic.

Melalui wawancaranya dengan NME, Chris Martin mengungkapkan, “(Album) Ini merupakan reaksi kami dalam melihat hal negatif yang ada dimana saja dan banyak sekali masalah, namun ada juga banyak hal positif dan hal baik yang terjadi dalam kehidupan”.

Secara keseluruhan, “Orphans” dan “Arabesque” merupakan pemanasan menuju album terbaru Coldplay, “Everyday Life” yang berani. Ketika mayoritas orang barat -negara asal Coldplay – sedang ketakutan dengan hal-hal yang bernuansa Arabic, Coldplay hendak menjadi jembatan yang memperkenalkan bahwa ada keindahan dari budaya yang ditakuti tersebut.

Green Day: Saviors Album Review

Music

The Smile: Wall of Eyes The Smile: Wall of Eyes

The Smile: Wall of Eyes Album Review

Music

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy

The Last Dinner Party: Prelude to Ecstasy Album Review

Music

Zara Larsson: Venus Zara Larsson: Venus

Zara Larsson: Venus Album Review

Music

Connect