Connect with us
Blue Jasmine Review

Film

Blue Jasmine Review: Masa Sulit Seorang Mantan Sosialita Sombong

Jasmine kehilangan segalanya sehingga berjuang mengejar kejayaanya kembali bersama saudara perempuannya yang cuma kelas pekerja.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Blue Jasmine adalah film drama dari Amerika yang rilis pada 26 Juli 2013. Ditulis dan disutradarai oleh Woody Allen. Film ini bercerita tentang seorang wanita bernama Jasmine yang ingin menemukan jalan kembali ke kejayaannya.

Sebelumnya, ia adalah mantan sosialita yang kaya raya dan sombong di Kota New York. Tapi ia jatuh ke masa-masa sulit dan kehilangan segalanya setelah suaminya terlibat penipuan dan perselingkuhan sehingga bunuh diri di penjara.

Hal itu membuatnya menderita sakit mental dan semakin menjadi pecandu alkohol. Kemudian Jasmine pun pindah ke San Francisco untuk tinggal bersama saudara tirinya yang bernama Ginger. Meski sudah bangkrut dan banyak hutang, Jasmine masih menunjukan gaya hidup kelas satu.

Blue Jasmine

Blue Jasmine

Di San Francisco, Jasmine bekerja sebagai resepsionis dokter gigi dan mengikuti ursus komputer. Sambil mengejar kejayaannya kembali, Jasmine pun mencari asmara baru di San Francisco. Tapi ia harus berhenti dari pekerjaannya karena mendapatkan pelecehan dari dokter gigi di tempat kerjanya.

Sementara itu, kehidupan Jasmine mulai membaik ketika bertemu dengan seorang duda kaya bernama Dwight di sebuah pesta. Tapi Jasmine berbohong kepadanya karena mengaku suaminya adalah seorang dokter bedah yang meninggal karena serangan jantung.

Cerita palsu itu membuat Jasmine berhasil mengembangkan asmara dengan Dwight sehingga merencanakan pernikahan. Tapi pada akhirnya kepura-puraan Jasmine ketahuan oleh Dwight. Di sisi lain, Blue Jasmine mungkin film paling kejam, gelap, berat dan menyedihkan yang pernah dibuat oleh Allen.

Blue Jasmine

Blue Jasmine (2013)

Sebab sutradara itu seperti tidak begitu murah hati terhadap karakternya di film ini. Inti dari Blue Jasmine adalah potret kejatuhan seorang wanita yang sangat hancur. Tapi Blue Jasmine juga salah satu film Allen yang paling manusiawi.

Diperlihatkan kesedihan dan kesengsaraan di dalamnya. Dengan kata lain, Blue Jasmine layaknya tragedi tanpa katarsis. Film ini membuat resah yang tak tergoyahkan meski kadang-kadang terlihat lucu karena penampilan pemeran yang kuat.

Tapi inti dari Blue Jasmine adalah penampilan menyeramkan dari karakter utama yang sedang melarikan diri dari hantu lamanya di New York. Kemudian ia berjuang bersama saudara tiri perempuannya yang cuma sekadar kelas pekerja di San Francisco. Dan semua pasti sepakat bahwa akting dua saudari itu sangat berbakat dan luar biasa.

Sebab ada perubahan mood yang sangat kuat dan intens dari mereka berdua. Maka bukan tanpa alasan jika Blue Jasmine disambut dengan berbagai pujian dari kritikus film, terutama akting dari Cate Blanchett. Pemeran Jasmine itu juga memenangkan Academy Award sebagai Aktris Terbaik dalam Pemeran Utama.

Sementara Sally Hawkins yang memerankan Ginger dinominasikan sebagai Aktris Pendukung Terbaik. Film ini digarap pada 2012 di New York dan San Francisco. Letty Aronson, Stephen Tenenbaum dan Edward Walson berperan sebagai produser film.

Keberadaan mereka melanjutkan hubungan Allen dengan label khusus yang juga merilis nominasi film oscar terbaiknya, Midnight in Paris. Sony Pictures Classics pun mendistribusikan film ini sebagai tanda kolaborasi keenam antara Allen dengan label tersebut. Kesuksesan box office film ini pun mampu meraup sekitar 97,5 juta dolar AS di seluruh dunia.

Lost in Translation & Her: Kesepian dan Perpisahan dari Dua Perspektif

Film

Siksa Kubur & Badarawuhi di Desa Penari: Rayakan Lebaran dengan Film Horor Lokal

Entertainment

Monkey Man Monkey Man

Film & Serial Terbaru April 2024

Cultura Lists

Perfect Days Perfect Days

Perfect Days: Slow Living & Komorebi

Entertainment

Connect