Connect with us
Blink 182: Nine Album Review
NME

Music

Blink 182: Nine Album Review

Aransemen musik punk rock dan dentuman drum Travis Barker masih menjadi statement dalam karya Blink 182.

★ ★ ★ ★ ★
★ ★ ★ ★ ★

Blink 182 akhirnya menunjukan kedewasaan mereka dalam menulis lagu melalui album bertajuk “Nine”. Keseriusan Mark Hoppus telah terdengar semenjak album “California” pada 2016 yang berhasil memenangkan penghargaan Grammy pertama mereka. Apresiasi tersebut semakin menginspirasi Blink 182 untuk menciptakan karya musik dengan warna punk rock mereka yang khas, namun dengan lirik yang lebih bermakna dan memberikan arti.

Melalui album studio ke-8 mereka, Blink 182 ingin mempertahankan kesuksesannya dengan menyajikan komposisi musik original yang dipadukan dengan sentuhan modern. Namun tidak menghilangkan warna musik mereka yang berkarakter dengan dentuman drum ikonik Travis Barker.

Blink 182: Nine Album Review

Blink 182: Nine Album Review

“Nine” dibuka dengan track “The First Time” yang langsung menghentak dengan aransemen drum yang menggebu-gebu dan vokal khas dari Mark. Lagu pembuka ini akan langsung mengobati kerinduan para penggemar lama Blink 182, dengan warna aransemen punk rock yang kental. Vibe yang sama masih terasa pada track-track berikutnya, mulai dari “Happy Days” dan “Heaven”.

Melalui track “Happy Days” Mark mengungkapkan kisah pertarungan batin yang ia alami saat masih muda yang meragukan kemampuan diri sendiri. Sementara track “Heaven” terinspirasi dari tragedi penembakan massal yang terjadi di California tahun lalu.

Materi lirik mengangkat banyak isu sosial dan refleksi diri. Dalam awal karirnya, band satu ini tampil nakal dengan lagu punk rock mereka dengan lirik-lirik gurauan vulgar dan topik-topik persuasif tentang kenakalan remaja. Namun, semakin berumur Mark Hoppus dan kawan-kawan, semakin mereka melepaskan attitude – masa bodoh – mereka.

“Darkside” yang merupakan single utama dari album “Nine” memiliki aransemen fusion dari dua generasi. Diawali dengan aransemen punk pop yang organik, lalu ditambahkan dengan unsur electro dan synth untuk memberikan sentuhan modern. Beberapa track yang memiliki aransemen musik techno dan electro yang cukup dominan diantaranya “Blame It On You” dan “Ransom”.

Satu lagi track dengan aransemen menarik dalam album ini adalah “Black Rain”. Ada berbagai elemen yang dipadukan dalam track satu ini. Mulai aransemen gitar dan drum punk rock yang dinamis hingga beat hip-hop alternatif. Beat hip-hop alternatif juga diterapkan pada track “I Really Wish I Hated You” dengan lirik melankolis dan pembawaan vokal yang emo.

Album “Nine” ditutup dengan track slow rock yang dibuka dengan alunan gitar akustik, “Remember To Forget Me”. Vibe emo rock cukup terasa dalam track satu ini, dipadukan dengan beat hip hop alternatif.

Aransemen drum yang dibawakan oleh Travis Barker masih menjadi statement yang kuat dalam setiap track di album ini. Begitu pula suara Mark Hoppus dengan nada tinggi yang khas pada sebagian besar lagu.

Secara keseluruhan, “Nine” merupakan album Blink 182 dengan kemasan musik punk rock yang telah menjadi identitas mereka namun memiliki materi lirik yang lebih dewasa dan bermakna. Ketika banyak musisi berusaha menyesuaikan diri dengan zaman melalui aransemen musik, Blink 182 mempertahankan warna musik mereka dengan sedikit modifikasi dan lebih menekankan perubahan melalui materi syair.

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Declan McKenna: What Happened to the Beach?

Declan McKenna: What Happened to the Beach? Album Review

Music

Ariana Grande: Eternal Sunshine Ariana Grande: Eternal Sunshine

Ariana Grande: Eternal Sunshine Album Review

Music

Java Jazz Festival 2024: Embracing Unity Through Music

Entertainment

Green Day: Saviors Album Review

Music

Connect